Beranda » Posts tagged 'yudian wahyudi'

Tag Archives: yudian wahyudi

Targetkan Menjadi Pusat Studi Islam Dunia

20160512_rektorUniversitas Islan Negeri (UIN) Sunan Kalijaga saat ini bergerak maju menjadi pusat studi Islam berkelas dunia. Langkah itu menjadi bentuk optimalisasi keunggulan studi Islam di kampus tersebut di tengah persaingan banyak perguruan tinggi menuju universitas kelas dunia. Berikut pemaparan Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Yudian Wahyudi, kepada wartawan Harian Jogja, Uli Febriarni.

Apa saja langkah yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga untuk menuju pusat studi Islam kelas dunia?
Kami akan memulai salah satunya dengan program post doktoral internasional bagi mahasiswa Indonesia dan luar negeri, khususnya dari negara barat. Mereka akan kami masukkan ke dalam kelas khusus yang mengharuskan mereka membuat riset dan publikasi internasional. Khusus bagi mahasiswa doktoral dari luar negeri, kami membuak beasiswa selama sembilan bulan untuk dua orang per tahun. Salah satu dari sekian banyak judul majalah yang akan mereka hasilkan wajib bertema perbandingan Islam di Indonesia dengan Islam di negara lain.

Adakah langkah khusus untuk mengembangkan riset?
Kami akan menekan jumlah mahasiswa Strata 1 (S1) dan lebih fokus pada mahasiswa Strata 2 dan Strata 3. Namun, kami tetap melakukan peningkatan kualitas S1 dengan membangun karakter mahasiswa, melalui program wajib mengikuti sistem pesantren di awal masa kuliah. Kami juga mulai menerbitkan jurnal-jurnal internasional per fakultas. Misalnya Journal of Islamic Civilization milik Fakultas Adab. Ada pula Journal of Islamic Education bagi Fakultas Tarbiyah, Journal of Islamic Philosophy yang merupakan jurnal internasional Fakultas Ushuluddin, dan lainnya. Dengan demikian setidaknya S1 UIN Sunan Kalijaga sudah memiliki delapan jurnal internasional. Dalam waktu dekat, jurnal pertama yang akan diterbitkan adalah Journal of Islamic Civilization.
Dalam menjalankan program itu, ke depan kami akan mengangkat tiga orang yang bergelar PhD sebagai tim inti jurnal. Mereka ini akan menangani pengumpulan tulisan untuk jurnal internasional, sekaligus mengurus proses review. (lebih…)

Azan, Seruan Ekonomi?

Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi MA., PhD.

SETIAP agama memiliki cara tersendiri untuk menyeru umatnya melakukan peribadatan. Ada yang menggunakan lonceng seperti agama Kristen, meniup terompet seperti umat Yahudi, atau menyalakan api seperti penganut Zoroaster. Di sisi lain, Islam menyeru umatnya dengan panggilan azan.

Secara bahasa, azan berarti ‘pemberitahuan atau seruan’ (al-i’lam wa an-nida’). Selama ini azan hanya dipahami sebatas seruan pertanda masuknya waktu salat, khususnya salat wajib lima kali sehari semalam. Seruan salat memang dilantunkan pada bagian keempat kalimat azan, hayya ‘ala as-salat(Marilah salat!).

Namun yang luput dari perhatian dan pemahaman justru bagian kelimanya, hayya ‘ala al-falah, yang biasa diartikan “marilah menuju kemenangan.” Jika diperhatikan, kata al-falah seakar dengan kata al-fallah. Kata al-fallah menggunakan bentuk penyangatan (sigat mubalagah) yang mestinya dimaknai “Maha Menang”, tetapi orang Arab mengartikannya ‘petani.’

Mengapa demikian? Jawabannya harus melihat konteks perekonomian saat Islam pertama kali dirisalahkan. Dunia saat itu dikuasai oleh corak perekonomian agraris.
Sementara itu, Jazirah Arab, khususnya wilayah Mekkah, sangat kering dan tandus.
Padahal menurut Alquran, air merupakan sumber kehidupan, sebagaimana disebut da-lam QS. Al-Anbiya’: 30 “…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu hidup.” (lebih…)